Priosoccer.com – Mantan kapten Timnas Indonesia, Hamka Hamzah, mengajak para pengamat sepak bola nasional untuk memberikan kritik yang bersifat membangun terhadap kinerja pelatih Tim Garuda, Shin Tae-yong. Dalam wawancaranya dengan YouTube Sport77 Official yang tayang pada Senin (5/2/2024), Hamka Hamzah mengungkapkan bahwa kritikan yang membangun sangat penting dalam mengulas kinerja pelatih.
Peran Pengamat dalam Memberikan Kritikan
Akhir-akhir ini, Shin Tae-yong telah menjadi sasaran kritikan, termasuk dari pengamat sepak bola Indonesia, Tommy Welly, atau yang dikenal sebagai Bung Towel. Bung Towel sering kali memberikan kritikan pedas terhadap Shin Tae-yong dan bahkan menyerukan agar pelatih tersebut dipecat. Namun, Hamka Hamzah berpendapat bahwa pembahasan sepak bola seharusnya melibatkan pemain bola dan pengamat yang memiliki pemahaman mendalam tentang dunia sepak bola.
Kritikan yang Membangun
Hamka Hamzah juga menekankan pentingnya kritikan yang membangun dan tidak bersifat merusak. Menurutnya, semua orang memiliki hak untuk memberikan kritikan, namun kritikan tersebut seharusnya membantu dalam pembangunan tim. Ia juga menegaskan bahwa bukanlah tugas para pengamat untuk menetapkan apakah Shin Tae-yong telah berhasil atau gagal sebagai Pelatih.
Respon Positif Terhadap Shin Tae-yong
Lebih jauh, Hamka Hamzah berpendapat bahwa Shin Tae-yong pantas dipertahankan sebagai pelatih Timnas Indonesia. Ia menyarankan agar Shin Tae-yong diberi waktu yang cukup untuk membawa perubahan, sesuai dengan situasi kontraknya yang akan habis pada Juni 2024. Menurutnya, pelatih timnas seharusnya diberi waktu minimal lima tahun untuk membuktikan kemampuannya.
Progres Timnas Indonesia
Hamka Hamzah juga menyoroti progres positif yang telah ditunjukkan oleh Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong. Ia menekankan pentingnya melihat progres tidak hanya dari segi permainan, tetapi juga dari aspek disiplin dan pengembangan pemain secara keseluruhan.
Hak Pemain Keturunan dalam Membela Indonesia
Terakhir, Hamka Hamzah menegaskan bahwa pemain keturunan juga memiliki hak yang sama untuk membela Indonesia. Ia menekankan bahwa pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia seharusnya dihargai dan didukung, tanpa memandang latar belakang mereka.