Asalberita.com – Gary Neville tidak ragu untuk mengungkapkan kritiknya terhadap mantan timnya, Manchester United, setelah mereka mengalami kekalahan telak 0-3 dari Tottenham Hotspur di Old Trafford pada Minggu malam (29/9/2024) dalam lanjutan Liga Inggris. Pertandingan tersebut berlangsung dengan penuh ketegangan dan diwarnai oleh sejumlah insiden yang mencerminkan masalah mendasar di dalam tim.
Kerapuhan Pertahanan
Gol cepat yang dicetak oleh Brennan Johnson di menit-menit awal pertandingan menjadi awal dari mimpi buruk bagi MU. Gol tersebut tidak hanya memberikan keunggulan bagi Spurs, tetapi juga menunjukkan kerapuhan pertahanan MU. Setelah itu, Dejan Kulusevski dan Dominik Solanke turut mencetak gol yang semakin memperburuk keadaan. Kartu merah yang diterima Bruno Fernandes pada menit ke-42, saat skor masih 0-1, memang membuat situasi semakin sulit bagi tim tuan rumah, namun performa buruk mereka sudah terlihat sebelum insiden tersebut terjadi.
Gol pertama Spurs adalah contoh nyata dari kekacauan yang melanda pertahanan MU. Tim yang seharusnya berusaha menyerang justru kehilangan bola dengan mudah, yang mengakibatkan bek Micky van de Ven bisa meluncur ke depan dan memberikan assist yang mematikan. Ini menunjukkan kurangnya koordinasi dan komunikasi di antara para pemain, yang seharusnya menjadi kunci untuk menghindari situasi berbahaya.
Komitmen yang Dipertanyakan
Meskipun bertanding di kandang sendiri, komitmen MU untuk melakukan pressing dan menjaga intensitas permainan patut dipertanyakan. Sejak peluit awal berbunyi, tim ini tampak tidak mampu menampilkan performa optimal. Mereka kehilangan momentum dan gagal memanfaatkan dukungan penuh dari para penggemar yang hadir di stadion.
Penampilan Terburuk di Bawah Ten Hag
Neville mengungkapkan penilaiannya tentang babak pertama sebagai salah satu penampilan terburuk yang pernah dia saksikan. Menurutnya, hari itu sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi manajer Erik ten Hag. Dia berkomentar bahwa kartu merah tersebut seolah mencerminkan kondisi Manchester United di babak pertama, di mana tim tampak sangat memalukan. Bagi Neville, performa yang ditunjukkan oleh MU merupakan salah satu yang paling mengecewakan di bawah kepemimpinan Ten Hag, dan hal itu cukup mencerminkan betapa buruknya keadaan tim saat ini.
Perbandingan dengan Pelatih Sebelumnya
Lebih lanjut, Neville membandingkan situasi yang dihadapi MU dengan masa-masa sulit yang dialami pelatih-pelatih sebelumnya, seperti David Moyes, Ole Gunnar Solskjær, Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ralf Rangnick. Meski mereka juga menghadapi tantangan dan kritik, Neville merasa bahwa hari itu terasa sangat berat bagi MU dan menunjukkan tanda-tanda yang lebih serius dari sekadar hasil buruk di lapangan.
Refleksi untuk Masa Depan
Kekalahan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang arah yang akan diambil oleh klub. Para penggemar dan pengamat sepak bola mulai meragukan kemampuan tim untuk bersaing di level tertinggi. Terutama jika mereka tidak segera memperbaiki kinerja dan mengatasi masalah yang ada. Ini menjadi momen krusial bagi Manchester United untuk merefleksikan diri agar tidak terjebak dalam siklus kekalahan yang sama.