asalberita.com – Jimmy Floyd Hasselbaink, yang dikenal sebagai salah satu legenda Chelsea, mencetak 87 gol dan memberikan 36 assist selama empat tahun yang gemilang bersama klub tersebut. Namun, kisahnya di Stamford Bridge berakhir dengan cara yang tidak menyenangkan setelah Jose Mourinho tiba pada tahun 2004.
Hasselbaink diabaikan oleh Mourinho
Hasselbaink mengungkapkan bahwa ia diabaikan oleh pelatih asal Portugal tersebut ketika Chelsea memutuskan untuk menjualnya. Meski memiliki catatan yang impresif, ia tidak diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya di bawah Mourinho dan malah dilepas ke Middlesbrough tanpa adanya komunikasi langsung dari pelatih.
Perjalanan Hasselbaink di Chelsea
Jimmy bergabung dengan Chelsea pada tahun 2000, saat Gianluca Vialli masih menjabat sebagai pelatih, setelah klub membayar £15 juta kepada Atletico Madrid. Ia menjadi pemain penting di bawah asuhan Claudio Ranieri dan masih memiliki satu tahun tersisa dalam kontraknya ketika Mourinho datang.
Namun, begitu Mourinho mengambil alih, ia langsung dijual ke Middlesbrough dengan status bebas transfer. Hal ini dilakukan tanpa ada penjelasan atau percakapan langsung dengan dirinya. Menurut Hasselbaink, ia hanya menerima telepon dari Peter Kenyon yang mengatakan bahwa ia bisa mencari klub lain.
Reaksi Terhadap Perlakuan Mourinho
Meskipun merasa kecewa, Hasselbaink tidak lagi menyimpan dendam terhadap Mourinho. Ia mengungkapkan bahwa ia sudah melupakan rasa sakit tersebut. “Sepak bola adalah sepak bola,” katanya. Namun, ia berharap Mourinho bisa lebih menghargainya dengan memberi sedikit komunikasi ketika keputusan itu dibuat. “Saya akan sangat senang jika dia bisa menelepon atau berbicara langsung dengan saya,” tambahnya.
Setelah beberapa waktu, Hasselbaink bertemu kembali dengan Mourinho yang akhirnya meminta maaf atas perlakuannya. “Dia mengatakan, ‘Saya seharusnya tidak melakukannya,'” kenangnya.
Setelah Chelsea
Setelah meninggalkan Chelsea, Hasselbaink bergabung dengan Middlesbrough dan mencetak 33 gol dalam 89 pertandingan selama dua tahun. Ia kemudian pindah ke Charlton pada tahun 2006 sebelum akhirnya mengakhiri karier sepak bolanya di Cardiff pada tahun 2008.
Mengenang Drogba dan Kesulitan Awal
Hasselbaink juga mengakui bahwa meskipun Mourinho berhasil mendatangkan Didier Drogba, yang akhirnya menjadi salah satu rekrutan terbaik Chelsea, striker asal Pantai Gading tersebut awalnya mengalami kesulitan di tahun-tahun pertama. “Drogba memang rekrutan yang sangat bagus, tapi pada awalnya dia kesulitan,” ungkapnya.