Asalberita.com – Legenda Manchester United, Roy Keane, mengaku bingung dengan keputusan pelatih Ruben Amorim yang memainkan Patrick Dorgu di posisi yang tidak biasa.
Kemenangan Penting Manchester United di Piala FA
Manchester United baru saja meraih kemenangan penting di babak keempat Piala FA 2024-2025 saat menghadapi Leicester City. Pertandingan yang berlangsung di Old Trafford pada Jumat (7/2/2025) itu menyajikan laga sengit, di mana Setan Merah harus bekerja keras meskipun bermain di hadapan pendukung sendiri.
Leicester City justru unggul terlebih dahulu di menit ke-42 melalui gol Bobby De Cordova-Reid. Namun, Manchester United berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua lewat aksi Joshua Zirkzee pada menit ke-68.
Gol Penentu Harry Maguire
Momen penentu terjadi di masa injury time (90+3′) ketika Harry Maguire mencetak gol kemenangan lewat sundulan yang memanfaatkan umpan tendangan bebas dari Bruno Fernandes. Gol tersebut memastikan langkah MU ke babak kelima atau 16 besar Piala FA.
Kritik Roy Keane terhadap Performa MU
Meski menang, performa Manchester United tetap menuai kritik, salah satunya dari Roy Keane. Mantan kapten MU tersebut mempertanyakan strategi Ruben Amorim yang memilih memainkan Patrick Dorgu sebagai bek sayap kanan, posisi yang tidak biasa untuknya.
Patrick Dorgu Bermain di Posisi yang Tidak Ideal
Keane menyatakan bahwa penempatan Dorgu di posisi bek kanan menunjukkan kurangnya keyakinan pelatih terhadap pemain tersebut. Ia juga menilai bahwa Dorgu seharusnya dimainkan di posisi alaminya. Menurutnya, mendatangkan pemain baru tetapi tidak memainkannya di posisi yang sesuai dianggap tidak adil.
Keane juga mengkritik gol Leicester yang terjadi terlalu mudah dari sisi kanan pertahanan MU, yang dijaga oleh Dorgu. Keputusan memainkan Dorgu di posisi bek kanan terbukti tidak efektif. Gol pertama Leicester City berasal dari sisi kanan pertahanan yang dijaga oleh pemain asal Denmark tersebut.
Pergantian Pemain di Babak Kedua
Dorgu akhirnya digantikan oleh Alejandro Garnacho saat jeda babak pertama. Pergantian ini menyoroti kelemahan taktik yang diterapkan oleh Ruben Amorim.
Manchester United Masih Harus Berbenah
Bagi Keane, situasi ini menjadi refleksi bahwa Manchester United masih memiliki banyak hal yang perlu dibenahi meskipun berhasil melaju ke babak berikutnya.