Asalberita.com – Arsenal kini menaruh harapan terakhirnya pada ajang Liga Champions untuk menyelamatkan musim 2024/2025 dengan sebuah trofi bergengsi. Klub asal London utara itu belum mampu meraih gelar besar lagi sejak terakhir kali menjuarai Piala FA pada musim 2019/2020. Setelah itu, Arsenal hanya mampu menambah dua gelar Community Shield, yang secara prestise dianggap jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan trofi-trofi utama seperti Premier League atau Liga Champions.
Musim yang Menjanjikan yang Berakhir dengan Kekecewaan
Musim ini sebenarnya menjadi momen yang cukup menjanjikan bagi The Gunners. Dengan komposisi skuad yang solid dan pengalaman dari dua musim sebelumnya saat bersaing ketat dengan Manchester City, Arsenal dianggap sebagai salah satu favorit juara Premier League. Apalagi mereka berhasil finis sebagai runner-up, yang memberikan harapan bahwa tim sudah cukup matang untuk meraih puncak klasemen. Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Justru ketika performa Manchester City menurun, Arsenal gagal menunjukkan konsistensi dan malah kehilangan poin-poin penting. Di saat seperti itu, Liverpool yang tampil di luar ekspektasi justru berhasil mengisi celah dan memimpin persaingan. Alhasil, Arsenal kembali harus menunda ambisi mereka untuk mengakhiri puasa gelar Premier League yang sudah berlangsung sejak musim 2003/2004—atau lebih dari dua dekade lamanya.
Perjalanan Berat di Liga Champions
Dengan kegagalan di ajang liga domestik, perhatian penuh kini dialihkan ke Liga Champions, kompetisi paling prestisius di level klub Eropa. Namun tantangan di sana juga tidak kalah berat. Arsenal harus mengejar ketertinggalan agregat 0-1 di leg kedua semifinal melawan Paris Saint-Germain, yang akan berlangsung di kandang lawan. Secara teknis, peluang untuk lolos ke final masih terbuka, tetapi mereka harus tampil sempurna dan efisien jika ingin membalikkan keadaan.
Harapan dari Jens Lehmann: Tekanan Terhadap Arteta
Dalam situasi genting ini, salah satu legenda klub, Jens Lehmann, turut memberikan pandangannya. Ia berharap bahwa para pemain Arsenal, khususnya sang kapten Martin Odegaard dan rekan-rekannya, bisa terus berjuang dan membawa klub melangkah hingga ke tangga juara Liga Champions. Lehmann mengingatkan bahwa apabila Arsenal kembali gagal membawa pulang trofi musim ini, maka tekanan terhadap manajer Mikel Arteta akan semakin berat pada musim berikutnya.
Transformasi Mikel Arteta: Dari Masa Sulit ke Stabilitas
Menurut Lehmann, Arteta sebenarnya sempat mengalami masa-masa sulit di awal kepemimpinannya. Namun, ia berhasil keluar dari tekanan tersebut dengan melakukan perubahan besar dalam struktur dan gaya bermain tim. Hasilnya, Arsenal kini tampil jauh lebih stabil dan konsisten di papan atas klasemen, yang tentu saja memberikan keuntungan finansial bagi pemilik klub karena meningkatkan pendapatan dari berbagai lini, termasuk hak siar dan partisipasi di kompetisi Eropa.
Dilema Pemilik Klub: Bonus dan Tekanan Musim Depan
Lehmann juga menyoroti bahwa dari sudut pandang pemilik klub, kegagalan meraih gelar sebenarnya juga membawa sisi positif dalam jangka pendek karena mereka tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk bonus kemenangan. Meski begitu, situasi seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Ia menegaskan bahwa pada musim depan, Arteta harus benar-benar mempersembahkan gelar bagi Arsenal untuk mempertahankan kepercayaan publik dan manajemen.
Peluang yang Terlewat: Liga Premier dan Kompetisi Eropa
Mantan kiper asal Jerman itu juga menggarisbawahi bahwa musim ini seharusnya menjadi kesempatan emas bagi Arsenal untuk mengakhiri puasa gelar Premier League. Menurutnya, ketika Manchester City tidak tampil sekuat biasanya, Arsenal seharusnya mampu mengambil alih dominasi. Namun, kenyataannya, Liverpool justru muncul sebagai pesaing utama dan mampu menyalip keduanya. Hal ini menunjukkan bahwa Arsenal masih belum cukup tajam dalam memanfaatkan momentum seperti yang biasa dilakukan oleh tim-tim juara.
Liga Champions: Penentu Masa Depan Arteta dan Arsenal
Dengan kondisi saat ini, Liga Champions menjadi satu-satunya penentu apakah musim Arsenal bisa dianggap sukses atau kembali berakhir dengan kekecewaan. Jika gagal, musim depan bukan hanya akan menjadi ujian besar bagi Mikel Arteta, tetapi juga akan menjadi momen penentuan arah masa depan proyek jangka panjang yang sedang dibangun klub sejak kedatangannya. Arsenal membutuhkan performa bagus dan hasil konkret dalam bentuk trofi jika ingin benar-benar kembali ke jajaran elit sepakbola Eropa.