Asalberita.com – Atalanta memastikan satu tempat di Liga Champions musim depan usai memetik kemenangan penting atas AS Roma dengan skor 2-1 dalam lanjutan Liga Italia Serie A. Laga yang berlangsung di Gewiss Stadium pada Selasa (13/5/2025) dini hari WIB ini menjadi penentu nasib kedua tim yang sedang bersaing ketat di papan atas klasemen.
Kemenangan ini diraih berkat kontribusi dua pemain muda yang tampil impresif, yakni Ademola Lookman dan Ibrahim Sulemana. Keduanya mencetak gol yang membawa La Dea unggul dan memastikan tiga poin krusial. Dengan hasil tersebut, Atalanta kini menempati posisi keempat klasemen dengan koleksi 71 poin dari 36 pertandingan—jumlah yang dipastikan cukup untuk mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan, mengingat sisa pertandingan yang terbatas dan selisih poin dengan para pesaingnya.
Laga Sengit di Babak Pertama
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Kedua tim bermain terbuka karena sama-sama membutuhkan kemenangan demi menjaga peluang finis di zona empat besar. Atalanta tampil percaya diri di hadapan pendukungnya sendiri, sementara AS Roma datang dengan ambisi besar membawa pulang poin.
Pada menit-menit awal, Atalanta lebih dahulu menebar ancaman. Sebuah situasi sepak pojok dimanfaatkan Charles De Ketelaere untuk melepaskan tembakan. Namun bola tersebut melenceng tipis ke sisi kanan gawang AS Roma. Tidak lama berselang, giliran Roma merespons melalui Bryan Cristante, namun sepakan gelandang Italia tersebut belum menemui sasaran.
Gol Pembuka Atalanta di Menit Ke-9
Keunggulan Atalanta akhirnya datang pada menit ke-9. Dalam sebuah skema serangan cepat, De Ketelaere mengirim umpan mendatar ke kotak penalti yang langsung disambut sepakan mendatar Lookman. Bola gagal dibendung oleh kiper Roma, Mile Svilar, dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk tuan rumah.
Roma Balas Melalui Set Piece di Menit Ke-32
Roma sempat tertekan setelah tertinggal, namun mereka berhasil membalas lewat skema bola mati pada menit ke-32. Tendangan sudut Matias Soule melambung ke kotak penalti dan Cristante melompat tinggi untuk menyambutnya dengan sundulan tajam ke sudut kiri gawang Atalanta. Skor kembali imbang 1-1 dan pertandingan semakin berjalan sengit.
Menjelang akhir babak pertama, Roma terus menekan lewat peluang dari Manu Kone dan Evan Ndicka. Namun penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat skor tidak berubah hingga turun minum.
Babak Kedua: Atalanta Menambah Keunggulan
Memasuki babak kedua, Roma langsung mengambil inisiatif serangan. Eldor Shomurodov mendapat peluang emas di awal paruh kedua, namun penyelamatan gemilang dari kiper Atalanta menggagalkan peluang tersebut. Matias Soule juga kembali mencoba peruntungannya, tapi tembakannya masih melebar dari sasaran.
Atalanta tak tinggal diam. Mereka meningkatkan intensitas permainan di pertengahan babak kedua, mencoba mengambil alih kendali laga. Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil di menit ke-76 saat Ibrahim Sulemana mencetak gol spektakuler melalui tendangan keras dari luar kotak penalti. Bola meluncur deras ke sudut gawang tanpa bisa dijangkau kiper Roma, mengubah skor menjadi 2-1.
Roma Gagal Menyamakan Kedudukan
AS Roma berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan di sisa waktu pertandingan. Pelatih Daniele De Rossi memasukkan sejumlah pemain ofensif untuk meningkatkan daya gedor, namun lini belakang Atalanta tampil disiplin dan solid. Hingga peluit akhir dibunyikan, skor tetap bertahan 2-1 untuk kemenangan Atalanta.
Klasemen dan Peluang Roma
Dengan kemenangan ini, pasukan Gian Piero Gasperini secara matematis telah mengunci satu tempat di empat besar klasemen Serie A, menjadikan musim ini sebagai salah satu yang paling sukses dalam beberapa tahun terakhir. Mereka unggul delapan poin atas Roma yang tertahan di peringkat enam dengan 63 poin—sementara Juventus di posisi empat memiliki 64 poin. Artinya, meskipun peluang Roma untuk lolos ke Liga Champions belum sepenuhnya tertutup, mereka harus berharap Juventus terpeleset dan juga bersaing ketat dengan Lazio serta Bologna di dua laga terakhir musim ini.
Kemenangan ini menjadi bukti konsistensi Atalanta sebagai salah satu tim papan atas Serie A yang kerap merepotkan tim-tim besar. Di sisi lain, Roma harus segera bangkit dan memaksimalkan dua laga tersisa jika ingin menjaga harapan tampil di kompetisi elite Eropa musim depan tetap hidup.
