Asalberita.com – Liga Indonesia All Star berhasil mengamankan hasil imbang saat bertemu Arema FC pada babak penyisihan Piala Presiden 2025. Setelah sempat tertinggal dua gol tanpa balas, tim yang diasuh oleh Rahmad Darmawan itu mampu bangkit dan menyamakan kedudukan sehingga laga berakhir dengan skor imbang 2-2 pada Selasa (8/7/2025) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Rotasi Pemain untuk Menjaga Performa
Pelatih Liga Indonesia All Star, Rahmad Darmawan, melakukan sejumlah perubahan dalam komposisi pemain starter dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya melawan Oxford United. Rotasi ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada beberapa pemain baru dan menjaga kondisi para pemain agar tetap segar.
Awal Pertandingan yang Berat dan Rasa Gugup
Pada awal pertandingan, tim Liga Indonesia All Star terlihat masih sedikit terbebani oleh rasa gugup. Rahmad Darmawan mengungkapkan bahwa timnya kalah start di menit-menit awal pertandingan sehingga kebobolan terlebih dahulu pada menit ke-19 melalui gol yang dicetak oleh Salim Tuharea. Pelatih menilai bahwa rasa gugup yang muncul di awal pertandingan menjadi hambatan utama yang membuat tim kesulitan menguasai jalannya permainan.
Perlawanan dan Gol Kedua Arema FC
Seiring berjalannya waktu, para pemain Liga Indonesia All Star mulai menemukan ritme permainan dan lebih percaya diri untuk melakukan serangan. Pemain seperti Arif Satria dan rekan-rekannya perlahan mulai memperlihatkan perkembangan dalam penguasaan bola dan keberanian menekan pertahanan lawan. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil. Arema FC kembali memperlebar jarak skor menjadi 2-0 pada menit ke-66 lewat sepakan Dedik Setiawan yang memanfaatkan kesempatan dengan baik.
Peningkatan Permainan dan Tekanan ke Arema FC
Rahmad Darmawan menyatakan bahwa setelah melewati 15 menit awal, timnya mulai bisa mengembangkan permainan dan melakukan serangan-serangan yang cukup berbahaya. Hingga babak kedua hampir berakhir, mereka masih tertinggal dua gol sehingga harus berjuang lebih keras untuk bisa memperkecil ketertinggalan.
Pergantian Pemain dan Mental Juara
Menghadapi situasi tertinggal dua gol, pelatih Liga Indonesia All Star mengambil langkah taktis dengan melakukan pergantian pemain. Untuk meningkatkan intensitas serangan, ia menurunkan beberapa pemain dengan kecepatan tinggi, antara lain Riko Simanjuntak, Septian David Maulana, dan Witan Sulaeman, dengan harapan dapat memberikan tekanan lebih besar ke pertahanan lawan. Pergantian ini memberi dampak positif terhadap dinamika permainan. Rahmad Darmawan merasa puas dengan respons yang diberikan oleh para pemain pengganti tersebut. Mereka menunjukkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah, meski dalam kondisi tertinggal. Pelatih ini juga mengingatkan bahwa semangat juang tinggi telah terbukti sebelumnya saat mereka melawan Oxford United, di mana timnya sempat tertinggal 1-6 namun tetap berusaha keras hingga akhirnya bisa menambah dua gol tambahan.
Gol Penalti dan Penyamaan Skor
Dalam momen kebangkitan itu, Liga Indonesia All Star berhasil mencetak dua gol penalti yang menjadi titik balik pertandingan. Gol pertama dari penalti berhasil diselesaikan oleh Witan Sulaeman pada menit ke-74, sementara gol kedua lahir dari eksekusi penalti yang dilakukan Septian David Maulana pada menit ke-86. Gol-gol tersebut sekaligus memastikan bahwa timnya bisa menghindari kekalahan dan membawa pulang satu poin dari laga ini.
Apresiasi Pelatih dan Harapan ke Depan
Rahmad Darmawan mengapresiasi kerja keras seluruh pemain yang telah berjuang dengan maksimal hingga peluit akhir pertandingan. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pemain atas dedikasi dan semangat yang diperlihatkan selama gelaran Piala Presiden, khususnya pada pertandingan melawan Arema FC ini. Pelatih ini juga menyatakan bahwa perjuangan Liga Indonesia All Star belum selesai dan mereka masih menantikan hasil pertandingan lain, khususnya antara Oxford United dan Arema FC, yang akan menentukan posisi di klasemen sementara.
Kesimpulan dan Pelajaran Berharga
Dengan hasil imbang ini, Liga Indonesia All Star menunjukkan sikap pantang menyerah dan mampu bangkit dari keterpurukan. Hasil tersebut menjadi bukti bahwa mental dan kerja keras tetap menjadi modal utama dalam kompetisi bergengsi seperti Piala Presiden. Pertandingan ini juga memberikan pelajaran berharga bagi Rahmad Darmawan dan tim dalam menghadapi tekanan serta situasi sulit di lapangan, yang akan mereka gunakan untuk meningkatkan performa di laga-laga berikutnya.