Asalberita.com – PSIM Yogyakarta harus puas berbagi angka setelah ditahan imbang 2-2 oleh Persis Solo dalam laga bertajuk Derbi Mataram yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada hari Sabtu (8/11/2025). Pertandingan ini menghadirkan adu gengsi tinggi di antara dua klub sarat sejarah dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan tensi memuncak hingga menit akhir laga.
Dominasi PSIM di Paruh Pertama
Sejak menit pertama, duel berjalan dengan intensitas tinggi. Persis tampil lebih dominan di awal laga lewat tekanan dari Gervane Kastaneer dan Kodai Tanaka yang beberapa kali menguji ketangguhan pertahanan PSIM. Namun, PSIM yang justru lebih efisien memanfaatkan peluang. Nermin Haljeta sempat nyaris mencetak gol lebih dulu pada menit ke-10 setelah menerima umpan matang dari Ze Valente, tetapi tendangannya melenceng tipis di sisi gawang.
Momentum PSIM datang di menit ke-26. Deri Corfe melepaskan sepakan jarak jauh keras yang gagal diantisipasi kiper Gianluca Pandeynuwu. Bola meluncur deras ke sisi kiri bawah gawang dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk tim tamu. Permainan PSIM semakin percaya diri setelah gol tersebut, dan tekanan mereka berbuah gol kedua di menit ke-42. Kali ini giliran Ze Valente yang mencatatkan namanya di papan skor usai menerima umpan dari Fahreza Sudin. Skor 2-0 bertahan hingga turun minum, menegaskan dominasi PSIM di babak pertama.
Persis Bangkit di Babak Kedua
Tertinggal dua gol membuat pelatih Persis melakukan perubahan taktik di babak kedua. Hasilnya langsung terasa pada menit ke-48 ketika Kodai Tanaka berhasil memperkecil ketertinggalan. Zanadin Fariz memberikan umpan matang ke depan gawang yang langsung disambar Tanaka menjadi gol. Skor berubah menjadi 1-2, dan permainan semakin terbuka.
Setelah gol itu, Persis bermain lebih percaya diri dan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya. Menit ke-63, Cleylton hampir menyamakan kedudukan lewat sundulan kerasnya, tetapi bola hanya melambung di atas mistar gawang PSIM. Di sisi lain, PSIM berusaha mengembalikan kendali dengan mengandalkan kecepatan serangan balik, namun sering kehilangan momentum di sepertiga akhir lapangan.
Drama Menegangkan di Akhir Laga
Pertandingan memasuki fase paling menegangkan di 10 menit terakhir. Pada menit ke-88, Cleylton sempat mencetak gol yang membuat suporter tuan rumah bersorak gembira. Namun, euforia pendukung tuan rumah langsung meredup setelah wasit meninjau tayangan VAR dan memutuskan untuk membatalkan gol akibat adanya pelanggaran yang terjadi sebelum bola masuk ke gawang.
Meski sempat kecewa, Cleylton tidak menyerah. Di masa injury time, tepatnya menit ke-90+7, ia kembali mendapat peluang dan kali ini berhasil menanduk bola hasil umpan Zanadin Fariz ke gawang PSIM. Sundulan kerasnya tak mampu diantisipasi kiper Cahya Supriadi. Gol tersebut memastikan laga berakhir imbang 2-2 dan menjadi penutup sempurna bagi duel penuh emosi ini.
Dampak di Klasemen
Tambahan satu poin membuat PSIM Yogyakarta naik ke posisi kelima klasemen sementara Super League 2025-2026 dengan total 19 poin. Di sisi lain, Persis Solo masih terpuruk di peringkat ke-17 dengan 6 poin dan belum mampu keluar dari zona degradasi.
Meskipun hanya berakhir imbang, laga ini kembali memperlihatkan rivalitas klasik Derbi Mataram yang sarat gengsi dan emosi. PSIM boleh kecewa kehilangan kemenangan di detik terakhir, namun Persis membuktikan semangat pantang menyerah mereka di hadapan ribuan pendukungnya sendiri di Stadion Manahan.














