Asalberita.com – Dalam pertandingan pekan ketujuh Serie A 2024-2025, yang digelar di Stadion Artemio Franchi pada Minggu (6/10/2024) atau Senin (7/10/2024) dini hari WIB, AC Milan harus rela mengalami kekalahan dengan skor 1-2 dari Fiorentina. Kekalahan ini disebabkan oleh performa luar biasa kiper Fiorentina, David De Gea, yang berhasil menepis dua tendangan penalti Milan. Selain itu, pertandingan ini juga menjadi sorotan karena masalah disiplin di dalam tim AC Milan. Para pemain sekali lagi mengabaikan instruksi pelatih Paulo Fonseca terkait urutan eksekusi penalti.
Aksi Gemilang David De Gea Gagalkan Penalti Milan
David De Gea tampil sebagai pahlawan bagi Fiorentina dengan menyelamatkan dua penalti yang dieksekusi oleh Theo Hernandez dan Tammy Abraham, yang masing-masing dilakukan pada menit ke-45+1 dan ke-56. Penyelamatan gemilang ini menjadi titik krusial dalam pertandingan, yang secara langsung mengubah jalannya laga. Fiorentina yang semula berada di bawah tekanan mampu menjaga keunggulan mereka dan akhirnya mengamankan tiga poin.
Frustrasi Paulo Fonseca: Instruksi Penalti Diabaikan
Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, tampak frustrasi setelah pertandingan. Terutama karena insiden di lapangan di mana para pemain tidak mematuhi instruksinya terkait eksekutor penalti. Menurut Fonseca, Christian Pulisic seharusnya menjadi penendang penalti pertama, bukan Theo Hernandez. Keputusan untuk mengganti eksekutor tanpa sepengetahuannya jelas membuat Fonseca kecewa. Ia menegaskan bahwa ketidakpatuhan seperti ini tidak boleh terulang lagi di masa mendatang. Fonseca bahkan mengindikasikan bahwa akan ada tindakan disiplin di dalam tim untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi.
Masalah Disiplin Kembali Muncul: Deja Vu dari “Saga Cooling Break”
Masalah disiplin dalam tim AC Milan sebenarnya bukan hal yang baru. Beberapa pekan sebelumnya, dalam pertandingan melawan Lazio pada pekan ketiga Serie A 2024-2025, Fonseca juga menghadapi situasi serupa. Dalam pertandingan tersebut, dua pemain senior Milan, yakni Rafael Leao dan Theo Hernandez, menolak untuk mengikuti instruksi pelatih saat cooling break di babak kedua.
Kejadian ini dikenal dengan sebutan “saga cooling break”. Setelah insiden tersebut, kemampuan Fonseca untuk menjaga disiplin dan mengontrol ruang ganti Milan mulai dipertanyakan.
Kritik Terhadap Rafael Leao dan Theo Hernandez
Tindakan dua pemain senior tersebut tak luput dari kritik, terutama dari mantan pelatih Milan yang legendaris, Fabio Capello. Capello secara terbuka mengkritik perilaku Rafael Leao dan Theo Hernandez, dengan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak profesional dan kekanak-kanakan. Ia menekankan bahwa sebagai pemain senior, mereka seharusnya menjadi panutan bagi pemain lain, bukan malah menunjukkan sikap yang merusak disiplin tim. Kejadian ini jelas menambah tekanan bagi Fonseca, yang kini berada dalam sorotan terkait kemampuannya dalam mengendalikan tim, terutama dalam mengatur pemain-pemain bintang yang memiliki ego besar.
Kegagalan Penalti: Milan Kehilangan Kesempatan Emas
Kekalahan dari Fiorentina kali ini juga memperlihatkan kembali masalah ketidakpatuhan yang masih terus menghantui tim AC Milan. Selain masalah disiplin dalam tim, kegagalan dua penalti dari Theo Hernandez dan Tammy Abraham menjadi titik balik bagi Milan. Jika kedua penalti tersebut berhasil, situasi di lapangan bisa saja berbeda, dan Milan mungkin bisa membawa pulang poin dari laga tandang ini. Namun, kegagalan mereka justru membuat Fiorentina berhasil mengambil alih momentum pertandingan.
Performa Impresif Fiorentina di Bawah Tekanan
Fiorentina, yang bermain di depan pendukungnya sendiri, menunjukkan penampilan solid sepanjang pertandingan. Mereka berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol yang dicetak oleh Yacine Adli pada menit ke-35. Adli, yang tampil mengesankan sepanjang laga, berhasil memanfaatkan peluang dengan baik untuk membobol gawang Milan yang dikawal oleh Mike Maignan.
Meskipun Fiorentina sempat mendapatkan peluang lebih awal melalui tendangan penalti yang dieksekusi oleh Moise Kean pada menit ke-22, peluang tersebut gagal dimaksimalkan setelah Maignan berhasil melakukan penyelamatan gemilang. Meski begitu, Fiorentina tidak menyerah dan terus menekan Milan hingga akhirnya mereka mampu mencetak gol kedua pada menit ke-73. Gol yang dibuat oleh Albert Gudmundsson ini semakin memperkuat dominasi Fiorentina dan membuat Milan semakin terpuruk.
Gol Pulisic Tak Cukup untuk Menyelamatkan Milan
Sementara itu, Milan hanya mampu mencetak satu gol balasan melalui aksi Christian Pulisic pada menit ke-60. Pulisic, yang menerima umpan silang dari Theo Hernandez, berhasil memotong bola dan menempatkannya ke dalam gawang Fiorentina. Meskipun Pulisic berhasil mencetak gol, hal ini tidak cukup untuk menyelamatkan Milan dari kekalahan. Theo Hernandez, yang mengenakan ban kapten di pertandingan ini, mengalami malam yang sangat sulit di Florence. Selain gagal mengeksekusi penalti, ia juga melakukan pelanggaran terhadap pemain Fiorentina, Dodo, yang berujung pada penalti untuk Fiorentina di menit ke-22. Setelah pertandingan, Theo Hernandez juga mendapat kartu merah karena protes berlebihan terhadap keputusan wasit.
Peluang Milan di Serie A Terancam
Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Milan, yang tengah berusaha bersaing di papan atas klasemen Serie A. Masalah disiplin dan ketidakpatuhan pemain terhadap instruksi pelatih menjadi isu yang harus segera diatasi oleh Paulo Fonseca jika Milan ingin kembali ke jalur kemenangan. Di sisi lain, Fiorentina berhasil meraih kemenangan penting yang mengangkat posisi mereka di klasemen dan memberikan suntikan moral yang besar bagi tim asuhan pelatih Vincenzo Italiano.
Dengan kondisi ruang ganti Milan yang tampak kurang kondusif dan tekanan besar di pundak Fonseca, langkah berikutnya untuk mengatasi isu disiplin ini akan sangat menentukan nasib Milan di musim ini. Fonseca harus segera menemukan cara untuk memperbaiki masalah internal dan memastikan para pemainnya bersatu demi mengembalikan performa tim ke jalur positif.