Priosoccer.com – Pemain depan Barcelona, Robert Lewandowski, yang selama lebih dari satu dekade telah dikenal sebagai salah satu striker terbaik dunia, mengakui bahwa pada tahun 2023, ia merasakan penurunan signifikan, baik secara fisik maupun mental, yang pada akhirnya memengaruhi performanya di lapangan.
Perjalanan Gemilang Lewandowski hingga Ke Barcelona
Sebelum melangkah ke Barca pada tahun 2022, Lewandowski mencatat prestasi gemilang bersama Bayern Munich di Jerman. Pencapaian tersebut mencakup rekor gol dan berbagai gelar, menjadikannya salah satu pemain paling dihormati di dunia sepakbola.
Prestasi Puncak di Musim Pertama Bersama Barcelona
Musim pertamanya di Catalan giants tidak hanya berkesan, tetapi juga membuahkan hasil dengan meraih Trofi Pichichi. Di tengah persaingan ketat, ia berhasil mengungguli striker rival seperti Karim Benzema dari Real Madrid. Meskipun demikian, musim berikutnya membawa tantangan baru.
Krisis di Tengah Musim 2023/24
Musim 2023/24 terbukti menjadi ujian berat bagi Lewandowski dan Barcelona secara keseluruhan. Penurunan form individu sang striker bersamaan dengan kesulitan tim meraih hasil positif telah menciptakan situasi sulit. Bahkan, pelatih kepala Xavi mengumumkan niatnya untuk mundur, mengisyaratkan perlunya ‘reset’ besar-besaran.
Wawancara Terbuka Lewandowski di Saluran YouTube Polandia
Dalam wawancara eksklusif dengan saluran YouTube Polandia, Foot Truck, Lewandowski menggambarkan momen sulit yang dialaminya pada tahun 2023. Ia mengungkapkan perasaan fisik yang melemah dan tantangan mental yang dihadapinya. Pengakuan tentang kesalahan dan kebutuhan waktu yang lebih lama untuk pulih menyoroti sisi manusiawi dari seorang atlet kelas dunia.
Antisipasi Positif terhadap Masa Depan
Meskipun menghadapi tantangan, Lewandowski menyampaikan optimisme tentang masa depannya. Ia menganggap pengalaman sulit tersebut sebagai indikator bahwa masih ada periode kejayaan yang menanti di depan, kendati mengakui bahwa “ada saat ketika semangat saya padam” pada tahun 2023.
Analisis Statistik yang Mengejutkan
Mencermati statistik, penurunan performa Lewandowski menjadi semakin jelas. Dengan hanya delapan gol dalam 20 pertandingan La Liga dan satu gol di fase grup Liga Champions, ia menghadapi tantangan untuk mengembalikan standar tinggi yang telah menjadi ciri khas sepanjang kariernya sejak bergabung dengan Borussia Dortmund pada tahun 2010.
Analisis ini mencoba mengurai berbagai aspek perjalanan karier Lewandowski yang membawa kita dari kejayaan ke kejadian sulit, membawa kita pada titik di mana seorang pemain kelas dunia harus menemukan kembali cahayanya untuk melangkah maju.