Asalberita.com – Pertandingan seru antara Arema FC dan Dewa United dalam lanjutan Liga 1 yang digelar di Stadion Soeprijadi Kota Blitar pada Senin, 12 Agustus 2024, berakhir dengan skor imbang tanpa gol, 0-0. Meski tak ada gol tercipta, laga ini penuh dengan momen menegangkan dan permainan menarik dari kedua tim.
Strategi Ofensif Dewa United
Dewa United tampil percaya diri sejak awal laga. Pelatih mereka, Jan Olde Riekerink, menerapkan strategi ofensif dengan mengandalkan trisula maut yang terdiri dari Egy Maulana Vikri, Taisei Marukawa, dan Septian Bagaskara. Ketiga pemain depan ini menjadi tumpuan utama serangan Dewa United. Dukungan dari lini tengah yang dihuni oleh gelandang-gelandang kreatif seperti Hugo Gomes, Alexis Messidoro, dan Ricki Kambuaya semakin memperkuat daya serang mereka. Setiap serangan yang dilancarkan selalu diiringi dengan umpan-umpan matang dari lini tengah, membuat pertahanan Arema FC harus bekerja keras sepanjang pertandingan.
Pertahanan Tangguh Arema FC
Penetrasi yang dilakukan Marukawa dan Egy beberapa kali berhasil menembus pertahanan Arema. Kecepatan dan kelincahan kedua pemain ini sangat merepotkan lini belakang Singo Edan. Namun, meski tampil dominan di paruh pertama, Dewa United belum mampu memecah kebuntuan. Risto Mitrevski, kapten Arema FC, bersama rekan-rekannya di lini belakang tampil solid dan disiplin, menggagalkan setiap upaya serangan Dewa United.
Serangan Balik Arema yang Membahayakan
Sementara itu, Arema FC bukan tanpa perlawanan. Tim asuhan pelatih Fernando Valente ini beberapa kali membalas serangan Dewa United dengan serangan balik cepat. Johan Farizi, yang memimpin lini serang Arema, tampil agresif dan beberapa kali mengancam gawang Dewa United. Namun, kurangnya penyelesaian akhir yang tajam membuat mereka gagal memanfaatkan peluang yang ada.
Insiden Menegangkan di Babak Kedua
Setelah babak pertama yang berakhir tanpa gol, tensi pertandingan semakin meningkat di babak kedua. Kedua tim meningkatkan intensitas permainan, dengan Dewa United yang terus menekan dan Arema yang sesekali mencoba mengejutkan lewat serangan balik. Pada menit ke-70, pertandingan sempat terhenti akibat insiden yang cukup menegangkan. Pemain Arema, Julian Guevara, mengalami benturan keras dengan Thales Lira saat berebut bola di udara. Guevara terjatuh dan langsung terbaring di lapangan, memicu kekhawatiran di antara pemain dan penonton.
Aksi Terpuji dari Pemain Kedua Tim
Dalam momen yang penuh dengan ketegangan tersebut, para pemain dari kedua tim menunjukkan solidaritas yang luar biasa. Mereka dengan cepat membentuk barisan di sekitar Guevara, membuat pagar hidup untuk melindungi privasi pemain asal Kolombia itu saat mendapat perawatan medis. Tindakan ini dilakukan agar momen kritis tersebut tidak dieksploitasi oleh kamera atau penonton. Setelah mendapatkan perawatan awal di lapangan, Guevara akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat menggunakan ambulans untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Posisi Guevara di lapangan digantikan oleh Samuel Balinsa pada menit ke-76.
Peluang Emas yang Gagal Dimanfaatkan
Meskipun sempat kehilangan salah satu pemain kuncinya, Arema FC tetap berusaha keras untuk mempertahankan keseimbangan permainan. Namun, tekanan dari Dewa United semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Pada menit ke-86, Septian Bagaskara mendapatkan peluang emas setelah menerima umpan terobosan dari Ricki Kambuaya. Bagaskara yang bebas dari kawalan langsung melepaskan tembakan keras ke arah gawang Arema. Namun, kiper Lucas Frigeri dengan refleksnya yang luar biasa berhasil menepis bola tersebut, menyelamatkan gawang Arema dari kebobolan.
Dewa United Terus Menekan Hingga Akhir
Di sisa waktu yang ada, Dewa United terus menggempur pertahanan Arema dengan serangan bertubi-tubi. Kondisi ini memaksa Arema untuk lebih banyak bertahan dan fokus menjaga kedalaman lini belakang. Meski demikian, Arema tetap mencoba mencari celah untuk melancarkan serangan balik setiap kali menguasai bola. Beberapa peluang sempat tercipta di kedua ujung lapangan, namun tak satu pun yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Penutup
Akhirnya, setelah 90 menit berlalu, wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Skor imbang 0-0 menjadi hasil akhir dari laga ini, dengan kedua tim harus puas berbagi satu poin. Meski tanpa gol, pertandingan ini tetap menjadi tontonan menarik dengan banyak momen krusial dan aksi fair play yang patut diapresiasi. Para pendukung yang hadir di Stadion Soeprijadi mungkin tidak melihat gol, namun mereka menyaksikan semangat juang dan sportivitas yang tinggi dari kedua tim.