Asalberita.com – Gelandang Arsenal, Declan Rice, mengalami nasib buruk ketika harus meninggalkan lapangan lebih awal setelah menerima kartu kuning kedua yang berujung pada kartu merah dalam pertandingan melawan Brighton di Emirates Stadium pada Sabtu (31/8/2024). Keputusan kontroversial tersebut memicu perdebatan, terutama karena Rice merasa bahwa dirinya yang justru menjadi korban tendangan dari pemain lawan.
Insiden yang Memicu Ketegangan di Lapangan
Peristiwa ini bermula ketika Brighton mendapatkan kesempatan melakukan tendangan bebas di area pertahanan Arsenal. Joel Veltman, salah satu pemain kunci Brighton, bersiap untuk mengambil tendangan tersebut. Namun, situasi tiba-tiba berubah ketika Rice mencoba menghalangi Veltman dengan menepis bola sebelum tendangan bebas dilakukan. Veltman, yang tampaknya ingin segera memanfaatkan situasi bola mati, bereaksi dengan menendang bola ke arah Rice. Insiden ini memicu ketegangan di antara kedua tim. Rice terjatuh di tengah kerumunan pemain dari kedua belah pihak yang mengelilingi wasit, Chris Kavanagh.
Kartu Kuning Pertama Sebagai Pertanda
Kartu kuning pertama yang diterima Rice di babak pertama sebenarnya sudah memberikan tanda-tanda bahwa pertandingan ini akan berlangsung panas. Dalam insiden tersebut, Rice terlibat dalam pelanggaran terhadap Veltman yang dinilai tidak perlu, dan hal ini telah memicu friksi antara kedua pemain. Ketika Rice kembali terlibat dalam insiden yang lebih besar di babak kedua, wasit Kavanagh tanpa ragu mengeluarkan kartu kuning kedua untuk Rice, yang langsung diikuti dengan kartu merah, memaksa gelandang andalan Arsenal itu meninggalkan lapangan.
Kebingungan dan Ketidakpercayaan Rice
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para pemain, penggemar, dan komentator. Bahkan, beberapa mengira bahwa kartu merah tersebut sebenarnya ditujukan kepada Veltman, mengingat perannya dalam insiden tersebut. Penyerang Brighton, Danny Welbeck, yang menyaksikan seluruh kejadian dari dekat, tampaknya langsung memahami apa yang akan terjadi dan memperingatkan rekan setimnya tentang konsekuensi dari insiden tersebut.
Declan Rice, yang direkrut Arsenal dengan harga tinggi senilai £105 juta, tampak benar-benar tidak percaya saat meninggalkan lapangan. Wajahnya menunjukkan ketidakpuasan dan kebingungan, saat ia berusaha memahami keputusan wasit. Rice bahkan sempat memprotes keputusan tersebut kepada Kavanagh dan menoleh ke arah Welbeck dengan ekspresi tidak percaya, seolah-olah masih berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. Ketidakpercayaannya sangat terlihat, terutama karena ini adalah pertama kalinya dalam kariernya bahwa ia menerima kartu merah.
Dampak Besar bagi Arsenal Menjelang Derby London Utara
Absennya Rice dalam pertandingan-pertandingan mendatang, termasuk dalam derby London utara melawan Tottenham, jelas menjadi pukulan besar bagi Arsenal. Dengan Rice yang harus menjalani skorsing, Arsenal kehilangan salah satu pilar penting di lini tengah mereka. Ketidakhadirannya semakin memperburuk situasi bagi The Gunners, terutama setelah manajer mereka, Mikel Arteta, mengonfirmasi bahwa pemain baru mereka, Mikel Merino, mengalami cedera serius sebelum pertandingan melawan Brighton. Cedera Merino, yang diduga merupakan patah tulang, membuat Arsenal harus berjuang tanpa dua gelandang andalan mereka setelah jeda internasional.
Frustrasi Arteta terhadap Keputusan Wasit
Arteta, yang dikenal sebagai manajer yang jarang memperlihatkan emosinya, tampak sangat kecewa dengan kejadian ini. Dalam wawancaranya setelah pertandingan, Arteta menyampaikan rasa frustrasinya. Ia menyoroti ketidakadilan dalam keputusan wasit dan mengkritisi kurangnya konsistensi dalam penerapan aturan selama pertandingan. Arteta menyatakan bahwa jika insiden seperti ini terjadi secara konsisten sepanjang pertandingan, mungkin itu bisa diterima. Namun, kenyataannya berbeda, karena ada beberapa momen di babak pertama ketika bola ditendang keluar oleh pemain lawan, tetapi tidak ada tindakan yang diambil oleh wasit.
Kesimpulan: Perlu Konsistensi dalam Pengambilan Keputusan
Secara keseluruhan, insiden ini menyoroti betapa pentingnya konsistensi dan kejelasan dalam pengambilan keputusan di lapangan. Bagi Rice, kartu merah ini bukan hanya menjadi catatan pertama dalam kariernya, tetapi juga menjadi momen yang akan dikenang oleh para penggemar sepak bola, terutama penggemar Arsenal, sebagai salah satu keputusan paling kontroversial yang pernah terjadi. Arsenal kini harus bergerak cepat untuk mengatasi absennya Rice dan Merino, sembari berharap bahwa keputusan wasit seperti ini tidak akan lagi merugikan mereka di masa depan.