Asalberita.com – Pertandingan sepak bola internasional telah menjadi panggung drama bagi Timnas Vietnam di bawah asuhan Philippe Troussier. Dalam serangkaian kekalahan mereka, satu nama telah menjadi sorotan utama: Pratama Arhan dari Timnas Indonesia. Tiga kekalahan berturut-turut atas lemparannya telah mengekspos kelemahan pertahanan Vietnam dan menimbulkan kritik tajam terhadap manajemen tim.
Kegagalan Terbaru: Kekalahan dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pada pertandingan terbaru dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Vietnam kembali mengalami kekalahan, kali ini dari Timnas Indonesia dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal kemenangan Indonesia dicetak oleh Egy Maulana Vikri setelah memanfaatkan kemelut yang terjadi akibat lemparan Arhan. Pertandingan tersebut, yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, menandai kekalahan ketiga Vietnam dari lemparan Arhan.
Kembali ke Masa Lalu: Kegagalan di SEA Games 2023
Sebelumnya, dalam ajang SEA Games 2023, Vietnam U-22 juga menjadi korban lemparan Arhan. Dalam pertandingan semifinal, Vietnam U-22 yang dilatih oleh Troussier harus menyerah 2-3 kepada Indonesia di Stadion Olympik, Phnom Penh, Kamboja, pada 13 Mei 2023. Kekalahan ini menunjukkan pola yang sama: kerentanan Vietnam terhadap strategi bola-bola tinggi dan lemparan ke dalam.
Kritik Tajam terhadap Manajemen Tim Vietnam
Kritik terhadap manajemen tim Vietnam tidak terhindarkan. Pelatih senior Vietnam, Doan Minh Xuong, secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya pembelajaran dari kejadian di SEA Games. “Troussier dan stafnya tidak belajar dari gol-gol sebelumnya yang terjadi akibat lemparan Pratama Arhan. Saya tidak menyalahkan pemain, mereka hanya menjadi korban,” ujarnya.
Xuong juga menyoroti keputusan strategis yang dipilih oleh pelatih Troussier. Meskipun menyadari ancaman lemparan Arhan, Vietnam tetap mempertahankan pemain bertahan yang mungkin kurang sesuai dengan taktik tersebut. Pertanyaan-pertanyaan mengenai komposisi pertahanan yang diajukan oleh Xuong mencerminkan kebutuhan akan evaluasi mendalam dalam manajemen tim.
Peran Penting Pratama Arhan dalam Pertandingan
Meskipun tidak dimulai sebagai starter, peran Arhan menjadi vital dalam pertandingan melawan Vietnam. Kehadirannya di babak kedua memberikan dinamika baru bagi serangan Indonesia, khususnya di sisi kiri lapangan. Pemain Suwon FC tersebut memberikan kontribusi besar dalam menciptakan peluang, yang pada akhirnya menghasilkan gol kemenangan bagi tim tuan rumah.
Pelajaran yang Harus Dipetik dan Langkah Selanjutnya
Pertandingan-pertandingan yang mengecewakan bagi Vietnam menimbulkan pertanyaan serius mengenai kesiapan tim dalam menghadapi strategi lawan. Evaluasi menyeluruh atas pola permainan dan komposisi tim menjadi penting untuk menghindari kekalahan serupa di masa depan. Pelajaran dari kekalahan harus diambil dengan serius, baik dalam hal persiapan taktis maupun manajemen pemain. Langkah-langkah berikutnya harus diambil dengan cermat demi meningkatkan kinerja tim dan mengembalikan kepercayaan para pendukung.