Priosoccer.com – Sedang ramai kabar di dunia sepak bola Indonesia, terutama bagi penggemar Persebaya Surabaya. Klub berjuluk Bajol Ijo tersebut melakukan aksi dramatis dengan melepas Paulo Victor, yang sebelumnya sempat menunjukkan penampilan memadai di putaran kedua musim lalu. Namun, sayangnya, awal musim ini dirinya gagal mencetak gol dan hanya mampu mengemas satu gol dari 14 penampilan bersama Persebaya.
Paulo Victor Didepak, Paulo Henrique Jadi Harapan Baru
Keputusan manajemen untuk melepas Paulo Victor tidak lepas dari ekspektasi tinggi terhadap Paulo Henrique, penyerang asal Brasil yang diharapkan bisa membawa semangat baru ke lini serang Persebaya. Sayangnya, sampai saat ini, penampilan Paulo Henrique belum memenuhi harapan, dengan hanya satu gol dari empat penampilan bersama tim.
Sorotan Tajam Suporter
Sorotan pedas dari suporter pun juga tidak terhindarkan. Paulo Henrique mendapat kritik pedas dari para penggemar yang mengharapkan lebih banyak gol dari penyerang asing ini. Namun, pelatih sementara Persebaya, Uston Nawawi, memilih untuk membelanya setelah sang pemain berhasil mencetak gol debutnya dalam laga tunda melawan Persis Solo.
“Paulo Henrique pun akhirnya membuktikan diri dengan mencetak gol debutnya. Terbukti kami banyak peluang juga,” ucap Uston Nawawi dengan penuh keyakinan.
Gonta-ganti Striker, Sejarah Paruh Musim Persebaya
Persebaya terkenal dengan kebijakannya untuk gonta-ganti striker di paruh musim. Amido Balde disusul oleh David da Silva di Liga 1 2019, sementara Jose Wilkson digantikan oleh Arsenio Valpoort di putaran kedua Liga 1 2021-2022. Selain itu, Silvio Junior harus berpisah dengan Persebaya, dan posisinya digantikan oleh Paulo Victor pada musim lalu.
Rekor Buruk Paulo Henrique dan Kehawatiran Suporter
Namun, rekor buruk penyerang yang datang ke Persebaya di paruh musim sejak 2019 tampaknya menghantui kembali. Ia harus berhati-hati agar tidak mengikuti jejak Arsenio Valpoort yang hanya mencetak satu gol dari 11 penampilan di musim sebelumnya.
Deja Vu: Arsenio Valpoort 2.0?
Ketakutan akan munculnya “Deja Vu Arsenio Valpoort” menghantui suporter. Pada musim sebelumnya, Valpoort datang dengan harapan tinggi namun justru tampil flop. Paulo Henrique kini dihadapkan pada tekanan untuk membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar “Versi 2.0” dari kegagalan Valpoort.
Situasi ini mengingatkan kita pada David da Silva dan Paulo Victor yang tampil gemilang setelah bergabung di bursa transfer pemain paruh musim.