Asalberita.com – Paulo Fonseca kini telah menegaskan dengan tegas bahwa dalam sistem permainan yang dia terapkan, kebutuhan akan seorang gelandang serang adalah suatu keharusan. Namun, saat ini tidak ada pemain di posisi tersebut yang tampak tak tergantikan. Dalam hal ini, manajer asal Portugal tersebut masih mencari sosok ideal yang dapat memenuhi kebutuhan taktisnya.
Penampilan Pramusim dan Pemilihan Pemain
Mengacu pada laporan dari Calciomercato.com, saat pertandingan persahabatan pramusim, Mattia Liberali dan Christian Pulisic sempat diposisikan sebagai playmaker. Menariknya, Pulisic tampaknya menjadi kandidat utama untuk peran tersebut ketika kompetisi resmi dimulai. Meski demikian, performa yang ditunjukkan oleh pemain asal Amerika Serikat tersebut belum sepenuhnya meyakinkan. Terutama setelah Ruben Loftus-Cheek kembali ke posisi yang digunakan Stefano Pioli pada musim lalu dalam laga melawan Parma dan Lazio.
Keputusan Taktis dan Tantangan Performansi
Keputusan untuk mengembalikan Loftus-Cheek ke posisi lamanya sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi beberapa pemain, serta kebutuhan untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara lini pertahanan dan serangan. Namun, meskipun ada alasan taktis di balik keputusan ini, performa Loftus-Cheek masih jauh dari memuaskan. Ini menimbulkan pertanyaan penting yang harus dijawab oleh Fonseca: siapa yang paling efektif sebagai penghubung antara lini pertahanan dan serangan?
Hipotesis Formasi Alternatif
Ada beberapa hipotesis yang muncul dalam konteks ini. Salah satunya adalah kemungkinan untuk meninggalkan peran playmaker dan beralih ke formasi 4-3-3, memberikan kebebasan lebih kepada Tijani Reijnders. Reijnders telah menunjukkan performa mengesankan bersama timnas Belanda selama jeda internasional, dengan mencetak dua gol dan memberikan satu assist. Dalam skema permainan Ronald Koeman, Reijnders diberi kebebasan untuk bergerak dalam lini tengah, turun ke lini pertahanan saat tim tidak menguasai bola dan maju ke posisi gelandang serang saat menyerang.
Alternatif Strategi AC Milan
Milan mungkin dapat menerapkan pendekatan serupa, menggunakan Youssouf Fofana sebagai jangkar di lini tengah, sementara Yunus Musah atau Loftus-Cheek bisa ditempatkan sebagai mezzala. Massimo Ambrosini juga menyarankan opsi ini sebagai solusi potensial. Pendekatan ini berpotensi memberikan keseimbangan yang lebih baik dan memungkinkan permainan yang lebih dinamis di lini tengah.
Pertimbangan Pemain Muda
Bbeberapa pemain seperti Hakan Calhanoglu, Brahim Diaz, dan Charles De Ketelaere sebelumnya mengalami kesulitan menunjukkan performa optimal di posisi No.10 selama waktu mereka di Milan. Namun, ada juga usulan untuk memberikan kepercayaan kepada pemain muda berbakat seperti Mattia Liberali. Liberali telah menunjukkan kemampuan luar biasa selama tur pramusim di AS dan membuktikan kemampuannya menghadapi pemain-pemain dewasa di Serie C.
Kesimpulan dan Tantangan Fonseca
Walaupun terasa terlalu dini untuk mengandalkan Liberali sebagai solusi, tekanan kini semakin besar bagi Fonseca untuk membuat keputusan yang berani. Situasi ini menciptakan dorongan bagi manajer Milan untuk mengevaluasi pilihan-pilihan dengan lebih cermat dan mungkin mengambil langkah-langkah yang berani dalam meramu strategi tim untuk mencapai hasil yang diinginkan. Fonseca harus menemukan jawaban atas tantangan ini dengan harapan dapat menemukan pemain yang tepat untuk mengisi peran vital dalam sistem permainannya.