Asalberita.com – Massimiliano Allegri kini tidak lagi menjabat sebagai pelatih Juventus. Allegri secara resmi dipecat setelah berhasil membawa Juve meraih kemenangan di Coppa Italia 2023/2024 pada pertengahan pekan ini. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena pemecatannya terjadi hanya beberapa hari setelah meraih trofi penting.
Spekulasi Seputar Masa Depan Massimiliano Allegri
Spekulasi mengenai masa depan Allegri sudah mengemuka sejak pertengahan musim ini, meskipun kontraknya masih berlaku hingga tahun depan. Hal ini disebabkan oleh penampilan Juventus yang tidak kunjung kompetitif di Serie A maupun di kompetisi Eropa. Di bawah kepemimpinan Allegri, Juventus sering kali tampil inkonsisten, membuat banyak penggemar dan analis mempertanyakan kemampuannya untuk memimpin tim kembali ke puncak kejayaan.
Selain itu, tekanan besar datang dari manajemen klub yang menginginkan hasil yang lebih baik, terutama setelah investasi besar dalam skuad. Meskipun Allegri memiliki rekam jejak yang mengesankan, termasuk memenangkan lima gelar Serie A berturut-turut pada periode sebelumnya bersama Juventus, kinerjanya dalam musim terakhir ini dinilai tidak memadai.
Insiden di Final Coppa Italia
Puncak dari ketegangan antara Allegri dan klub terjadi di final Coppa Italia. Sejumlah drama di lapangan menyebabkan hubungan antara Allegri dan Juventus hancur. Pelatih berusia 56 tahun itu mendapat kartu merah karena melakukan protes yang terlalu keras kepada ofisial pertandingan. Dalam aksi yang penuh emosi, Allegri melepaskan jasnya sambil berteriak kepada penanggung jawab wasit, Gianluca Rocci, saat meninggalkan lapangan.
Reaksi ini tidak hanya menarik perhatian media tetapi juga memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk manajemen Juventus yang merasa tindakan Allegri tidak mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh klub. Kejadian ini menjadi pemicu utama yang mempercepat keputusan pemecatannya.
Konflik Sebelum Penyerahan Trofi
Tidak berhenti di situ, insiden berikutnya terjadi sebelum penyerahan trofi Coppa Italia. Mantan pelatih AC Milan itu membuat isyarat “pergi sana” dengan tangannya kepada Direktur Juve, Cristiano Giuntoli, agar tidak bergabung dengan skuad di panggung kemenangan. Tindakan ini dianggap sangat tidak profesional dan tidak menghormati hierarki klub.
Selain itu, Allegri juga sempat berselisih dengan jurnalis dari media terkemuka Turin, Tuttosport. Meskipun akhirnya berdamai, insiden ini semakin memperburuk citra Allegri di mata manajemen dan pendukung klub. Perilaku seperti ini dianggap tidak layak ditunjukkan oleh seorang pelatih yang memimpin salah satu klub terbesar di Italia.
Pertemuan di Continassa
Setelah rangkaian kejadian tersebut, Juventus memanggil Allegri ke Continassa, pusat latihan klub, pada Jumat (17/5/2024) pagi waktu setempat. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Direktur Cristiano Giuntoli, Juventus menyampaikan keputusan pemecatan Allegri. Pemecatan ini diumumkan secara resmi melalui situs klub.
Massimiliano Allegri is no longer head coach of Juventus Football Club.
— JuventusFC 🇬🇧🇺🇸 (@juventusfcen) May 17, 2024
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa periode kerja sama yang dimulai pada 2014, dilanjutkan kembali pada 2021, kini telah berakhir setelah tiga musim bersama. Klub juga mengucapkan semoga sukses kepada Massimiliano Allegri dalam rencana-rencana masa depannya.
Jadwal Sisa Juventus di Serie A
Juventus akan bertandang ke Bologna pada Selasa (21/5) dini hari WIB dan menutup musim dengan laga kandang melawan Monza pada (26/5), setelah pemecatan Allegri.
Kedua pertandingan ini akan menjadi momen krusial bagi Juventus untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen Serie A. Dengan absennya Allegri, Juventus harus segera menyesuaikan diri dengan kepemimpinan sementara yang diharapkan membawa stabilitas dan semangat baru dalam tim.
Tantangan Ke Depan
Pemecatan Allegri membuka babak baru bagi Juventus, yang kini harus mencari pelatih baru untuk memimpin tim pada musim depan. Tantangan besar menanti manajemen dalam memilih sosok yang tepat yang mampu membawa Juventus kembali bersaing di level tertinggi, baik di domestik maupun di Eropa.
Masa depan Juventus akan sangat bergantung pada keputusan yang diambil dalam beberapa minggu mendatang. Klub perlu mengidentifikasi pelatih dengan visi yang jelas, kemampuan taktis yang kuat, dan kemampuan untuk mengelola tekanan yang datang dengan memimpin salah satu klub paling berprestasi di dunia.
Dengan sejarah dan tradisi besar yang dimiliki Juventus, para penggemar berharap keputusan ini akan membawa era baru yang sukses, mengembalikan tim ke jalur kemenangan yang konsisten, dan menambah koleksi trofi mereka di masa mendatang.