Asalberita.com – Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar karena kekurangan penyerang murni yang berkualitas, sehingga terpaksa mengandalkan Ragnar Oratmangoen sebagai ujung tombak. Meskipun Oratmangoen memiliki kualitas sebagai gelandang serang, namun perannya sebagai penyerang utama dalam tim nasional menunjukkan ketidakseimbangan dalam komposisi skuad.
Ketidakseimbangan dalam Skuad
Ketidakseimbangan dalam skuad Timnas semakin terlihat karena masuknya pemain naturalisasi yang diikuti oleh PSSI. Meskipun pemain-pemain ini memberikan opsi tambahan, terutama di posisi bek kiri, namun hal ini menimbulkan masalah baru dalam manajemen pemain oleh pelatih. Perbedaan budaya permainan dan adaptasi pemain baru juga dapat menjadi hambatan dalam membangun kekompakan tim.
Dampak Kekurangan Penyerang dalam Pertandingan
Kekurangan ini menjadi semakin mencolok ketika Timnas Indonesia kalah dari Irak pada laga kelima Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026. Meskipun pertandingan tidak hanya ditentukan oleh kekurangan penyerang, namun kelemahan dalam menciptakan peluang gol dan menyelesaikan serangan menjadi faktor kunci kekalahan.
Tantangan Pelatih dalam Mengelola Pemain
Pelatih Shin Tae-yong kini dihadapkan pada masalah empat bek kiri berkualitas, termasuk tiga pemain naturalisasi dan satu pemain lokal yang bermain di luar negeri. Persaingan untuk mendapatkan tempat di starting lineup menjadi semakin ketat, sehingga membutuhkan kebijakan yang tepat dalam menentukan pilihan pemain.
Masalah di Lini Serang
Di lini serang, Timnas Indonesia juga belum menemukan penyerang murni yang sepadan. Meskipun ada Dimas Drajad yang tampil konsisten di Liga 1, namun keputusan untuk memilih Rafael Struick atau Ragnar Oratmangoen sebagai penyerang utama menunjukkan bahwa kebutuhan akan penyerang berkualitas masih belum terpenuhi.
Strategi Pelatih dalam Menangani Kekurangan Penyerang
Pelatih Shin Tae-yong mencoba mengatasi masalah ini dengan memainkan Struick atau Oratmangoen sebagai penyerang. Meskipun keduanya memiliki kualitas yang baik, namun mereka belum memiliki pengalaman yang cukup sebagai penyerang utama dalam level kompetisi internasional.
Langkah yang Diperlukan untuk Mengatasi Kekurangan Penyerang
PSSI perlu segera mengatasi kekurangan ini, entah dengan mengembangkan penyerang-penyerang berkualitas dari Liga 1 atau mencari pemain naturalisasi dari luar negeri yang memiliki kemampuan sebagai penyerang. Langkah-langkah pengembangan pemain muda dan mencari bakat-bakat potensial di tingkat lokal perlu ditingkatkan untuk memperkuat Timnas Indonesia di masa depan.