Asalberita.com – Mason Mount sebelumnya dianggap sebagai salah satu pemain yang sangat potensial untuk memperkuat lini tengah Manchester United di bawah asuhan manajer Ruben Amorim. Mount memiliki gaya bermain yang serbaguna, mampu beroperasi di posisi sayap maupun di area tengah dalam formasi 3-4-3, sehingga dianggap sangat sesuai dengan strategi yang dijalankan oleh Amorim. Namun, kenyataannya di lapangan tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Investasi Besar Manchester United pada Mason Mount
Sejak didatangkan dari Chelsea pada musim panas 2023, Mason Mount mendapat ekspektasi tinggi dengan biaya transfer yang cukup besar, yakni mencapai 67 juta Euro atau sekitar Rp 1,2 triliun. Kontrak yang diberikan juga tergolong panjang, sampai musim panas 2028, sebagai bukti keyakinan klub terhadap kemampuan pemain berusia 26 tahun itu.
Cedera Berkepanjangan Bikin Performa Terhambat
Sayangnya, perjalanan Mason Mount di Manchester United tidak mulus. Cedera yang sering menghantam membuatnya banyak absen di berbagai pertandingan penting. Selama musim 2023/2024 dan paruh pertama musim 2024/2025, Mount lebih banyak menghabiskan waktu pemulihan ketimbang tampil di lapangan. Kondisi ini membuat kontribusinya terhadap tim menjadi sangat terbatas.
Konsistensi Mulai Muncul di Akhir Musim
Baru menjelang akhir musim 2024/2025, Mason Mount mulai menunjukkan performa yang lebih stabil dan konsisten. Ia mampu kembali bermain reguler dan memberikan dampak positif pada permainan tim. Dalam formasi 3-4-3 yang dipakai Ruben Amorim, Mount beroperasi di sisi sayap maupun di lini tengah, memperlihatkan fleksibilitas yang diharapkan. Namun sayangnya, itu tidak cukup untuk membuat manajemen MU mempertahankan posisinya.
Manchester United Siap Melepas Mason Mount
Menurut laporan dari media Inggris, Mirror, masa depan Mason Mount di Old Trafford kini tengah diragukan. Manchester United dikabarkan sudah membuka peluang untuk menjual sang gelandang pada bursa transfer musim panas ini. Hal ini tentu menjadi kabar mengejutkan mengingat investasi besar yang sudah dikeluarkan untuk mendatangkannya.
Kontribusi dan Absensi yang Mengecewakan
Situasi ini juga dipengaruhi oleh performa Mount yang dinilai kurang maksimal. Sepanjang waktunya di MU, Mount baru mencetak empat gol dan satu assist dari total 46 penampilan di seluruh kompetisi. Angka yang terbilang minim jika dibandingkan dengan ekspektasi dan nilai transfernya. Selain itu, absennya Mount akibat cedera mencapai lebih dari 60 pertandingan, yang cukup berkontribusi pada inkonsistensi tim.
Peluang Transfer dan Harga Pasar yang Turun
Manchester United pun dikabarkan siap membuka pintu bagi klub lain, terutama yang berasal dari Liga Inggris, untuk melakukan negosiasi transfer terhadap Mason Mount. Namun, harga pasar sang pemain sudah mengalami penurunan cukup signifikan. Saat ini, nilai jualnya berada di kisaran 25 juta Euro atau sekitar Rp 469 miliar, jauh di bawah harga saat pertama kali dibeli.
Masa Depan Mason Mount Masih Mengambang
Keputusan ini sepertinya juga mencerminkan perubahan strategi MU di bursa transfer, di mana klub lebih selektif dalam mengelola skuat dan berusaha mengurangi beban finansial dari pemain yang kurang memberikan kontribusi optimal. Masa depan Mason Mount kini menjadi tanda tanya besar, dan musim panas ini akan menjadi momen krusial bagi kariernya apakah tetap bertahan di Old Trafford atau mencari tantangan baru di klub lain.