Asalberita.com – Mohamed Salah angkat suara untuk memberikan dukungan kepada dua mantan rekannya di Liverpool, Darwin Nunez dan Luis Diaz, setelah keduanya kerap dijadikan bahan perbandingan dengan rekrutan baru The Reds musim panas ini, Alexander Isak dan Florian Wirtz. Isu tersebut mencuat usai Liverpool tampil agresif di bursa transfer dengan menggelontorkan dana sangat besar mencapai 241 juta poundsterling (Rp5,3 triliun). Dana itu dipakai untuk memboyong sejumlah nama besar dan talenta muda, di antaranya Alexander Isak, Florian Wirtz, Hugo Ekitike, Jeremie Frimpong, Milos Kerkez, Giovanni Leoni, hingga kiper Freddie Woodman.
Kritik di Media Sosial
Perbandingan antara mantan dan pemain anyar ini mulai ramai diperbincangkan setelah sebuah akun di media sosial X bernama Anfield Edition menyebut bahwa kedatangan Isak dan Wirtz bisa dikategorikan sebagai salah satu peningkatan terbesar dalam sejarah sepak bola modern. Komentar tersebut langsung menuai banyak reaksi, termasuk dari Mohamed Salah. Ia menegaskan bahwa perekrutan pemain baru seharusnya dirayakan tanpa harus menjatuhkan kontribusi pemain lama. Menurut Salah, Darwin Nunez dan Luis Diaz merupakan sosok penting yang pernah bahu-membahu bersamanya meraih trofi Liga Inggris. Mereka pantas dihargai atas pengabdiannya.
Alexander Isak Jadi Rekor Transfer Liga Inggris
Alexander Isak sendiri menjadi sorotan utama karena transfernya menorehkan sejarah baru. Penyerang asal Swedia itu resmi berseragam Liverpool setelah ditebus dari Newcastle United dengan harga 125 juta poundsterling (sekitar Rp2,7 triliun). Nilai tersebut memecahkan rekor sebagai pembelian termahal sepanjang sejarah Liga Inggris. Hal yang mencuri perhatian adalah keputusan Isak yang enggan bermain untuk Newcastle di awal musim. Tindakan itu ia lakukan agar kepindahannya ke Anfield bisa segera terealisasi, namun langkah tersebut menimbulkan perdebatan dan beragam reaksi.
Florian Wirtz Datang Lebih Awal
Florian Wirtz, di sisi lain, sudah lebih dulu diumumkan sebagai pemain baru Liverpool. Gelandang muda berbakat asal Jerman tersebut dibeli dengan banderol 116 juta poundsterling (Rp2,5 triliun). Sejak awal musim, Wirtz langsung dipercaya sebagai starter di skuad utama. Namun, perjalanannya sempat terganggu akibat cedera ketika tampil menghadapi Arsenal dalam laga bergengsi Super Sunday. Meski begitu, ekspektasi terhadap Wirtz sangat tinggi, terutama karena gaya mainnya dinilai cocok dengan filosofi permainan Liverpool.
Perjalanan Nunez dan Diaz Setelah Tinggalkan Anfield
Sementara itu, Darwin Nunez dan Luis Diaz yang kini dibela oleh Salah sudah tak lagi berseragam merah. Nunez memilih melanjutkan karier di Arab Saudi bersama klub kaya raya Al-Hilal, sedangkan Diaz bergabung dengan raksasa Jerman, Bayern Munich, dengan mahar 65 juta poundsterling (Rp1,4 triliun). Kedua pemain ini meninggalkan kenangan manis karena selama memperkuat Liverpool tercatat hampir 300 kali tampil di berbagai ajang. Mereka mencatat banyak kontribusi penting dalam sejumlah pertandingan krusial.
Dukungan dari Jamie Carragher
Dukungan terhadap komentar Salah juga datang dari legenda Liverpool, Jamie Carragher. Melalui tanggapannya di media sosial, Carragher memberikan simbol hati merah sebagai bentuk persetujuan atas pembelaan Salah kepada mantan rekan setimnya. Namun, Carragher menambahkan perspektif berbeda terkait fenomena transfer modern. Ia menyoroti munculnya kebiasaan baru dari sejumlah pemain, termasuk Isak dan Yoane Wissa, yang enggan tampil untuk klub lamanya agar proses kepindahan bisa segera terealisasi.
Kekhawatiran Tentang Tren Baru di Sepak Bola
Menurut Carragher, jika pola ini terus berkembang, maka hal tersebut bisa merusak nilai sportivitas sepak bola. Ia menekankan bahwa keinginan untuk pindah klub memang sesuatu yang wajar, apalagi jika ada tawaran yang lebih menjanjikan. Namun, profesionalisme tetap harus dijunjung tinggi selama kontrak masih berlaku. Carragher menilai bahwa loyalitas dan etika bermain tetap menjadi fondasi penting dalam menjaga kehormatan permainan.
Kesimpulan: Dua Sisi Sepak Bola Modern
Dengan demikian, situasi yang terjadi pada musim panas ini bukan hanya soal belanja besar Liverpool atau soal siapa yang lebih baik antara pemain lama dan baru, melainkan juga mencerminkan dinamika baru dalam dunia transfer sepak bola. Salah dengan sikapnya mengingatkan publik bahwa kontribusi para pemain terdahulu tak boleh dikesampingkan, sementara Carragher mengingatkan adanya bahaya jika tren menolak bermain demi transfer semakin marak. Dua pandangan itu menunjukkan bahwa perubahan besar dalam sepak bola modern selalu membawa dua sisi: kegembiraan atas datangnya bintang baru, dan kekhawatiran terhadap lunturnya nilai profesionalisme dalam olahraga ini.
