Asalberita.com – Persebaya Surabaya harus menelan kekecewaan setelah gagal meraih kemenangan di kandang sendiri saat menjamu PSIS Semarang dalam lanjutan pekan ke-27 Liga 1 musim 2024-2025. Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Rabu malam, 12 Maret 2025, tim berjuluk Bajul Ijo tersebut hanya mampu bermain imbang dengan skor 1-1. Hasil ini membuat mereka gagal menggeser Dewa United dari posisi kedua klasemen sementara Liga 1.
Babak Pertama: Dominasi Persebaya Surabaya dan Gol Pembuka Francisco Rivera
Persebaya sebenarnya mengawali pertandingan dengan cukup percaya diri. Didukung ribuan Bonek yang memadati tribun stadion, mereka tampil menekan sejak menit awal. Tim asuhan pelatih Paul Munster tersebut mencoba mendominasi jalannya laga dengan permainan cepat dan pressing tinggi untuk menekan lini pertahanan PSIS. Sejumlah peluang pun berhasil diciptakan oleh Persebaya sepanjang babak pertama.
Upaya Persebaya akhirnya membuahkan hasil menjelang turun minum. Pada menit ke-45, Francisco Rivera berhasil mencetak gol setelah menerima umpan terukur dari Flavio Silva. Gelandang asal Meksiko itu menyambut umpan rekannya dengan sebuah sontekan akurat yang tak mampu diantisipasi oleh kiper PSIS, Syahrul Trisna. Gol tersebut disambut sorak sorai para suporter yang memenuhi stadion, sekaligus membawa Persebaya unggul 1-0 hingga babak pertama usai.
Babak Kedua: Persebaya Surabaya Gagal Manfaatkan Peluang
Memasuki babak kedua, Persebaya tetap mempertahankan tempo permainan. Mereka berusaha mencari gol tambahan untuk mengunci kemenangan lebih awal. Namun, sejumlah peluang yang diciptakan oleh para pemain depan Persebaya selalu gagal dikonversi menjadi gol, baik karena penyelesaian akhir yang kurang tenang maupun penampilan apik dari barisan pertahanan PSIS yang tampil disiplin.
PSIS Semarang sendiri tidak tinggal diam. Setelah tertinggal satu gol, tim berjuluk Mahesa Jenar tersebut mulai berani keluar menyerang. Mereka meningkatkan intensitas serangan, khususnya lewat sektor sayap, namun upaya mereka kerap kali terhenti oleh solidnya lini belakang Persebaya.
Peluang Emas Oktafianus Fernando yang Terbuang Sia-sia
Ketika pertandingan memasuki masa injury time, Persebaya mendapatkan peluang emas untuk memperbesar keunggulan. Pada momen krusial tersebut, Oktafianus Fernando yang merupakan salah satu pemain senior di tim, mendapat kesempatan emas. Ia berhasil lolos dari kawalan bek PSIS dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang lawan. Namun, penyelesaian akhirnya kurang sempurna. Tendangan yang dilepaskannya hanya melenceng tipis di sisi gawang PSIS. Peluang emas yang gagal dimanfaatkan itu pun menjadi titik balik yang membawa petaka bagi Persebaya.
Gol Balasan PSIS di Detik-Detik Akhir Pertandingan
Hanya dalam hitungan detik setelah kegagalan Oktafianus mencetak gol, PSIS melancarkan serangan balik cepat. Mereka memanfaatkan kelengahan lini belakang Persebaya yang sedikit kehilangan konsentrasi. Dalam sebuah situasi kemelut di depan gawang, Septian David Maulana berhasil memanfaatkan bola liar dan mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+4. Bola hasil tembakannya tak mampu dihalau oleh penjaga gawang Persebaya, yang membuat skor berubah menjadi 1-1.
Kebobolan di detik-detik akhir pertandingan membuat para pemain Persebaya tampak terpukul. Mereka sebenarnya hanya tinggal menunggu beberapa saat lagi untuk mengamankan kemenangan, namun kurang fokus di menit akhir membuat tiga poin melayang begitu saja.
Persebaya Surabaya Tertahan di Peringkat Ketiga Klasemen Liga 1
Hasil imbang tersebut membuat Persebaya harus puas tetap berada di posisi ketiga klasemen sementara Liga 1, dengan mengumpulkan total 48 poin. Mereka gagal menyalip Dewa United yang mengoleksi 49 poin di posisi kedua. Kegagalan meraih tiga poin di kandang sendiri ini juga memperpanjang catatan kurang konsisten Persebaya dalam beberapa laga terakhir.
Paul Munster Soroti Fokus Pemain di Akhir Laga
Selepas pertandingan, pelatih Paul Munster memberikan komentarnya kepada media. Ia mengakui bahwa hasil imbang ini sangat mengecewakan bagi timnya. Ia juga mengatakan bahwa seharusnya Persebaya bisa mengunci kemenangan jika peluang yang dimiliki di menit-menit akhir bisa dimaksimalkan. Menurutnya, jika Persebaya berhasil unggul 2-0, maka PSIS kemungkinan besar tidak akan mampu mengejar. Namun, ia juga menyadari bahwa kejadian seperti itu merupakan bagian dari dinamika pertandingan sepak bola.
Munster juga menegaskan bahwa seluruh tim mendukung Oktafianus Fernando dan tidak akan menyalahkan pemain tersebut atas kegagalan meraih kemenangan. Ia mengajak seluruh suporter Persebaya untuk tetap mendukung pemain yang sudah memberikan segalanya di lapangan.
Pelatih asal Irlandia Utara itu menambahkan bahwa ia dan tim merasa kecewa karena mereka sebenarnya sudah sangat dekat dengan kemenangan. Namun, kelengahan di detik-detik akhir membuat semua kerja keras sepanjang pertandingan menjadi sia-sia. Ia juga menyoroti kegagalan lini belakang timnya dalam mengantisipasi serangan balik PSIS, yang menurutnya menjadi penyebab utama terciptanya gol penyeimbang lawan.
Oktafianus Fernando Ambil Tanggung Jawab atas Hasil Imbang
Di sisi lain, Oktafianus Fernando juga memberikan pernyataannya setelah pertandingan. Ia mengungkapkan bahwa dirinya siap menerima segala kritik dari para suporter Persebaya atas kegagalannya mencetak gol di momen krusial tersebut. Ia menilai bahwa tidak ada yang salah dengan permainan tim secara keseluruhan. Menurutnya, Persebaya sudah bermain bagus sepanjang pertandingan, dan kesalahan murni ada pada dirinya.
Ia dengan tegas menyatakan siap menanggung tanggung jawab atas hasil imbang yang diraih timnya. Ofan, sapaan akrabnya, juga mengakui bahwa dirinya merasa sangat kecewa karena gagal memaksimalkan peluang yang seharusnya bisa memastikan kemenangan untuk Persebaya. Ia menyatakan tidak mampu berkata banyak, selain menerima bahwa kesalahan tersebut ada pada dirinya.
Oktafianus juga menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan setim dan pelatih yang tetap memberikan dukungan kepadanya meskipun ia gagal mencetak gol di momen krusial. Ia berharap ke depannya bisa tampil lebih baik dan membawa Persebaya meraih hasil positif di laga-laga berikutnya.
Evaluasi dan Harapan Persebaya Surabaya di Sisa Musim
Hasil imbang melawan PSIS ini menjadi pembelajaran penting bagi Persebaya. Mereka harus lebih fokus di menit-menit akhir pertandingan dan mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada. Masih ada beberapa pertandingan tersisa di musim ini, dan Persebaya harus segera bangkit jika ingin bersaing di papan atas klasemen Liga 1 2024-2025.
Pelatih Paul Munster dipastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh, terutama di sektor pertahanan dan penyelesaian akhir. Ia berharap para pemain bisa belajar dari kesalahan yang terjadi di laga melawan PSIS, agar tidak terulang di pertandingan-pertandingan berikutnya.