Asalberita.com – Cristiano Ronaldo mungkin telah mengakhiri kariernya di Manchester United dengan nuansa yang kurang menyenangkan, namun hal itu tak memudarkan rasa cintanya terhadap klub yang membesarkan namanya di dunia sepakbola. Meskipun perpisahan yang terjadi penuh dengan kontroversi, Ronaldo tetap mengungkapkan bahwa dirinya masih menyimpan rasa sayang yang mendalam terhadap Setan Merah.
Awal Karier Gemilang di Old Trafford
Perjalanan karier Ronaldo di Manchester United dimulai pada tahun 2003, ketika Sir Alex Ferguson mendatangkannya dari Sporting Lisbon sebagai pemain muda berbakat. Ronaldo saat itu masih berusia 18 tahun, namun dengan cepat menjelma menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Selama enam musim di MU, ia memenangkan total sembilan trofi, termasuk tiga gelar Premier League dan satu gelar Liga Champions. Kontribusinya di lapangan membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling dicintai oleh para penggemar United.
Pindah ke Real Madrid dan Juventus
Setelah meraih kesuksesan bersama MU, Ronaldo pindah ke Real Madrid pada 2009 dengan transfer yang memecahkan rekor dunia saat itu. Di Spanyol, ia melanjutkan dominasinya dengan meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk empat gelar Liga Champions. Ia kemudian melanjutkan petualangannya ke Juventus pada tahun 2018, sebelum akhirnya kembali ke Manchester United pada 2021.
Kembalinya Ronaldo ke MU: Harapan yang Tidak Terwujud
Kembalinya Ronaldo ke Old Trafford pada periode kedua disambut dengan antusiasme besar dari para penggemar. Harapan tinggi tertuju padanya untuk membawa kembali kejayaan ke klub yang sudah lama tidak meraih trofi Premier League. Namun, periode kedua Ronaldo di Manchester United ternyata jauh dari kata sukses. Meski berhasil mencetak 27 gol dalam 54 penampilan selama satu setengah musim, ia menghadapi masalah di dalam dan luar lapangan.
Konflik dengan Manajer dan Wawancara Kontroversial
Salah satu momen yang paling diingat adalah ketika Ronaldo menunjukkan ketidakpuasannya karena sering dijadikan pemain cadangan oleh manajer baru saat itu, Erik ten Hag. Frustrasi tersebut memuncak ketika Ronaldo meninggalkan stadion lebih awal saat pertandingan berlangsung karena tidak dimasukkan ke dalam tim. Situasi ini memicu ketegangan antara dirinya dan manajemen klub.
Puncak dari semua itu adalah wawancara eksklusif Ronaldo yang mengguncang dunia sepakbola. Dalam wawancara tersebut, Ronaldo secara terbuka mengkritik Manchester United, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap manajemen klub, fasilitas, serta keputusan-keputusan pelatih. Pernyataan tersebut menjadi sorotan global dan memperparah hubungan Ronaldo dengan klub. Tak lama setelah wawancara itu, Manchester United dan Ronaldo sepakat untuk mengakhiri kontrak, membuka jalan bagi kepindahan Ronaldo ke Al Nassr di Arab Saudi.
Kondisi MU Setelah Kepergian Ronaldo
Sejak Ronaldo meninggalkan Old Trafford, performa Manchester United tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Musim 2022/23, tim yang dipimpin oleh Bruno Fernandes sempat finis di posisi ketiga di liga, namun musim berikutnya mereka justru terpuruk dan hanya mampu mengakhiri kompetisi di posisi kedelapan. Meskipun demikian, Setan Merah masih berhasil meraih dua trofi domestik, yaitu Piala Liga dan Piala FA, yang sedikit menghibur para pendukungnya.
Ronaldo Tetap Menyayangi Manchester United
Meskipun perpisahan mereka terjadi dengan penuh drama, Ronaldo tidak menyimpan rasa dendam terhadap Manchester United. Dalam wawancara dengan mantan rekan setimnya di MU, Rio Ferdinand, Ronaldo menyampaikan perasaannya yang tulus. Ia menegaskan bahwa dalam hidup terkadang ada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, namun semua itu sudah berlalu. Ronaldo juga menegaskan kembali bahwa ia tetap mencintai Manchester United dan selalu menginginkan yang terbaik untuk mereka. Bagi Ronaldo, Manchester United sudah menjadi bagian penting dari hidup dan kariernya.
Kenangan yang Abadi di Old Trafford
Pernyataan ini menunjukkan bahwa meski hubungan profesionalnya dengan klub berakhir dengan cara yang pahit, Ronaldo masih memiliki tempat khusus untuk Manchester United dalam hatinya. Bagi Ronaldo, MU bukan hanya sekadar klub, tetapi juga tempat di mana ia pertama kali bersinar di panggung dunia sepakbola, membentuk dirinya menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa.